Pages

About Me

Chat Box

Sabtu, 20 Juli 2013

Sampai Kapan Terus Mencari?

Kamu berputar-putar di situ saja. Dari sebuah padang ilalang, ke gurun yang begitu gersang. Tak puas, kamu berlari lagi, mencari lagi. Meninggalkan yang belum selesai. Akhirnya hanya mendapati diri kamu sendiri di tepian jurang.

Mencari yang lebih baik.

Sebuah kalimat yang aku percaya tidak akan ada ujungnya. Mencari yang lebih baik hanya akan membawamu ke perjalanan tiada akhir. Perjalanan penuh dengan ketidakpuasan. Rasa haus yang menyiksakan.

Aku paham, semua orang ingin sesuatu yang lebih baik. Akan tetapi, ada kalanya kamu harus berhenti, beristirahat, lalu berpikir, “Apakah aku sudah cukup jauh mencari? Atau bahkan terlalu jauh?”

Mencari yang lebih baik, berarti meninggalkan yang lebih buruk. Atau setidaknya, yang kamu anggap lebih buruk. Aku hanya ingin menyadarkan. Orang-orang yang kamu anggap tidak cukup baik dan kamu tinggalkan demi yang lebih baik itu yang justru lebih pantas mendapatkan yang lebih baik. Dan itu pasti.

Karena orang-orang yang sembarang meninggalkan semata demi yang lebih baik, adalah orang yang tidak cukup baik.

Rasa lelah kadang terlambat hadir. Ia kadang muncul ketika semuanya sudah terlalu jauh dan terlalu penat karena tak kunjung mendapatkan yang lebih baik. Karena yang lebih baik itu sebenarnya tidak ada. Itu hanyalah sosok semu yang kamu ada-ada. Sosok nyatanya hanyalah dia yang dengan segala ke-kurang-baik-kannya, selalu ada untukmu. Tapi sayangnya kamu lewatkan itu.

Di saat itu, kamu harus menengok ke dalam. Dan tanyakan pada diri kamu sendiri, “Apa kamu sudah cukup baik untuk orang yang kamu sebut lebih baik?”

Jadi, ada baiknya mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk layak jadi tempat singgah selamanya… bagi dia yang terbaik.

Semoga masing-masing dari kita mendapatkan yang terbaik, setidaknya dari sudut pandang mata hati kita sendiri. Dan semoga kita tepat waktu untuk merasa lelah mencari, dan mengistirahatkan hati di jiwa orang yang tepat, yang tulus dalam mengasihi.
Read more...
separador

Jumat, 19 Juli 2013

Menunggu Bayang-Bayang

Hitam. Kelam. Legam. Lebam. Masa lalu bersamamu begitu hitam. Rasanya begitu kelam. Tak terlihat karena legam. Namun begitu terasa hingga membuat lebam.
Kamu seperti bayang-bayang. Terus mengikuti ke mana langkahku pergi. Rasanya ingin pergi, tetapi langkah bayangmu lebih cepat mengikuti.
Kamu sudah jauh berada di depan, akan tetapi bayangnya begitu dekat di belakang. Apa yang bisa aku lakukan? Hanya mengira-ngira, apakah bayangan itu akan memeluk dari belakang, atau berencana menusukku dengan belati dendamnya.
Akhirnya, aku memutuskan untuk diam. Karena semakin aku berlari, semakin lelah aku mencari. Rasanya, sia-sia saja aku melangkah, bayangmu begitu lekat. Terpaksa aku kembali ke masa laluku yang aram, hanya agar bayanganmu yang terus mengganggu akhirnya karam.
Sayangnya, seiring dengan terbitnya mentari di pelupuk hati, bayang itu datang lagi.
Read more...
separador

Kamis, 18 Juli 2013

-

Kesetiaan cinta tak pernah mengharapkan balasan seperti halnya Matahari, rela menyinari bumi tanpa mengharapkan balasan
Dan berharap ada orang yang kyak gitu :)
Read more...
separador

Jenis-jenis Pacaran Ini Yang Pahit

Sudah… Sudah… Gak perlu meratapi Aurel yang baru dua bulan pacaran tapi udah dikasih cincin tapi kamu yang udah berbulan-bulan pedekate, dikasih kepastian aja nggak.

Kali ini gue mau nge-share beberapa jenis pacaran. Mungkin bisa dibilang jenis-jenis pacaran ini adalah jenis-jenis pacaran yang #pahit. Disimak ya…

Kalo nggak juga gak apa-apa sih.

.

.

.
Katanya gak mau nyimak? Kok masih baca? Yaudah, gue lanjut deh ya..

Oya, sebelum gue lanjut gue membagi jenis-jenis pacaran ini berdasarkan yang gue lihat, amati, dan beberapa di antaranya pernah gue alami.

Pertama, yang satu sayang tapi yang satu nggak. Biasanya diawali, “Kita jalanin aja dulu,” ini terjadi karena salah satu pihak ada yang kasihan, atau pihak yang nerima itu cuma gak mau sendiri. Jadi dia nerima siapa pun yang nembak dia. Kasian dua-duanya. Biasanya lagi, yang kayak gini rentan banget ada selingkuh di dalamnya.

Kedua, yang udah lama bersama, tapi sekarang udah kehilangan chemistry. Jenis yang ini biasa disebut oleh mereka yang merasakan, “Kita gak akan bisa kayak dulu lagi.” Banyak hal yang bisa jadi penyababnya, bisa jadi karena pernah diselingkuhin, berhasil baikan, tapi semuanya berubah. Bisa jadi juga karena salah satunya nyembunyiin sesuatu.

Ketiga, yang selalu mengalah dengan yang selalu kalah. Dalam hubungan ini, ada pihak yang selalu mengalah… tapi ujung-ujungnya merasa kalah. Sayangnya, dalam kasus ini biasanya orang yang mengalah gak tau sampai kapan akan kayak gitu. Meski sesakit apa pun terus mengalah, tapi dia gak pernah bisa jauh. Entahlah, katanya sih sayang. Tapi, sayang kok malah jadi sakit?

Keempat, udah gak saling sayang tapi masih bersama. Ada aja sepasang orang yang pernah saling mencintai, pernah saling mengerti, lalu seiring berjalannya waktu rasa di antara mereka semakin memudar sampai habis ditelan sendiri. Tapi mereka gak punya keberanian secuil pun untuk memutuskan hubungan, dan berakhir dalam kepura-puraan.

Kelima, yang bersama cuma untuk sementara. Dalam hati salah satu, atau keduanya pasti pernah terpikir, “Sebenernya udah tau akhirnya bakal seperti apa, tapi jalanin aja deh.” Gue masih bingung sama orang yang tetap ngejalanin hubungan yang kayak gini. Mereka tau akhirnya akan berpisah, tapi tetap memaksakan untuk bersama. Kenapa gue heran? Karena semakin mereka bersama, dan semakin tau hubungan itu akan berakhir juga, semakin sakit waktu mereka berpisah kelak. Biasanya yang seperti ini, karena orang tua, atau beda agama.

Keenam, yang sama-sama sayang. Ini sih gak perlu dijelasin kayaknya. Soalnya yang namanya pacaran yang memang harus sama-sama sayang. Tapi justru banyak yang saling sayang malahan gak bisa bersama.

Ketujuh, yang gak punya pacar. Kayak kamu gitu.

Jadi, kamu yang mana?
Read more...
separador

Rabu, 17 Juli 2013

Yang Lebih Menyakitkan

Apa yang lebih pahit dari menunggu yang tidak pasti? Adalah menunggu yang pasti, tetapi sudah jelas akan terasa menyakitkan.
Seperti sebuah cinta yang sedang kita jalani. Antara aku dan kamu, yang berbeda dari berbagai sisi. Perbedaan demi perbedaan tidak teratasi, bukan hanya dari dalam tapi juga dari luar diri, semuanya bergumul menjadi emosi.
Ada yang aneh dari hubungan ini. Aku dan kamu tahu ini hanya sementara, ini akan segera berakhir. Akan tetapi, kita tetap memaksakan keadaan. Kita jalani ini seada-adanya.
Aku sudah tahu apa akhir dari hubungan ini, begitu pun kamu. Tapi kita berdua seakan seperti Frodo dan Sam menentang dunia, berdua menyusuri jalan yang mustahil menuju Mordor. Mereka berdua berhasil. Namun kenyataan bukanlah Medieval. Kita bukanlah Hobbit.
Waktu itu -waktu yang tidak kita tunggu tapi tetap akan datang itu- selalu menghantui. Aku hanya ingin menghabiskan detik demi detik sebuah penantian menuju perpisahan, dengan membuatmu tertawa bahagia. Namun semakin aku melihat gelak tawa itu, semakin ditancap hati ini rasanya dengan sebilah sembilu.
Semakin aku menunggu waktu itu, semakin sakit hati ini aku siapkan. Mempersiapkan singgasana bagi nyeri yang kelak tak kunjung usai. Kepedihan yang akan berlangsung selamanya. Seumur hidup ini.
Read more...
separador

Minggu, 14 Juli 2013

Renungan Bagi Para Ukhti, termasuk saya :")

Ya Ukhti…
Sesungguhnya menutup Aurat itu wajib hukumnya untukmu namun jika kau ditanya “knapa tidak mengenakan jilbab ???” Pasti kau akan menjawab “Belum siap,nanti saja kalau saya sudah siap pasti saya mengenakan jilbab”
Astaghfirullah… Ketahuilah ukhti ketidaksiapanmu itu belum tentu menjamin bahwa umurmu akan sampai pada saat dimana kau siap,tapi berusahalah untuk bisa siap mengenakan jilbab yang akan menutup auratmu…

Ya ukhti…
Terlalu miris jika ku lihat kau yang sudah mengenakan jilbab namun akhlaqmu masih seperti itu,bolehlah kau menampik kata-kata ku itu dengan alasan perubahan itu tidak bisa langsung namun harus bertahap,
Memang benar apa yang kau katakan akan tetapi segala hal yang kita lakukan jika tidak didasari ilmu maka semua akan sia-sia,..

Ya ukhti…
Pesanku dalam tulisan ini,lihatlah disekitar kita sudah banyak yang mengenakan kerudung namun mereka masih melakukan dosa,mengenakan kerudung seperti punuk onta,berkhalwat,jalan berduaan dengan yang bukan mahramnya,bertabarujj dan semua hal yang mendekati dosa,ingatlah wahai saudariku muslimah apa yang ada pada dirimu adalah Auratmu sampai suaramu pun adalah Aurat bagi kami kaum adam…

Rasulullah saw bersabda :”Aku melihat lebih banyak kaum perempuan yang masuk neraka dibandingkan laki-laki” (HR. Muslim)

Tidak takutkah engkau wahai ukhti akan siksa-Nya,jangan jadikan jilbabmu sebagai hiasan atau assesoris untuk mempercantik diri tapi jadikanlah jilbabmu adalah hijabmu…

Ya ukhti…
Sedikit ku berpesan padamu,sayangilah dirimu,jangan jadikan dirimu sebagai sumber fitnah dunia,janganlah mengenakan jilbab hanya karna ingin mendapat perhatian dan pujian dari kami kaum adam sehingga kami mengatakan kau adalah wanita baik-baik…

Ya ukhti…
Sudah banyak diantara kaum mu yang mengenakan jilbab namun tak bisa menjaga hijab nya sehingga iffah dan izzah nya pun tak terjaga dan menjadi incaran lelaki tak bertanggung jawab hingga kau terjebak dalam satu lingkaran kemaksiatan,Na’udzubillah tsuma na’udzubillahi min dzaliq…

Ya ukhti…
Renungkan atau bertafakurlah sejenak,apa artimu mengenakan jilbab jika tidak bisa menjaga iffah izzah mu ???
Apa artinya kau berjilbab jika jilbab itu hanya pelengkap untukmu berfoto lalu menguploadnya ke jejaring sosial sehingga orang-orang menyangka kau memang istiqomah berhijab dengan mengenakan jilbab dalam keseharianmu namun pada kenyataan nya kau tidak berjilbab tetapi berpakaian yang mempertontonkan Aurat…

Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepadamu wahai ukhti semua agar kau benar-benar fahami mana yang diperintahkan dan mana yang dilarang-Nya…

Wallahu’alam bishawab…

Read more...
separador

Sabtu, 13 Juli 2013

Saatnya Bangkit hehe

Berulang dia nyakitin gue, gak tau kenapa selalu ada pintu maaf buat dia
Berulang dia ngehubungi gue, masih aja gue tanggepin walopun dengan sapaan cuek
Berulang dia janji buat berubah, nyatanya masih aja kayak gitu
Berulang dia bilang cuma gue yang dia sayang, cinta dan mau nungguin jawaban gue sampe kapanpun, tapi akhirnya nembak cewek lain juga tuh
Berulang dia bilang dia gak nyaman lg sama itu cewek, tapi anteng aja tuh di sosial media
Berulang dia bilang dia cuma main2 sama itu cewek, kalo cuma main2 gak mungkin ngajak balikan lg
Berulang dia bilang dia cuma pengen dapet perhatian mangkanya nembak cewek itu lg, tp kenapa pas putus harus ke gue ya? Lu kira gue apaan?
Inget ya jangan pernah lu nyari nyari gue lagi.
Jangan pernah sekali kali bilang lu mau balikan sama gue lg. Gue gak perlu cowok kayak lu. Gak butuh gue! Cowok munafik yang nebar janji.
Semakin lu kayak giniin gue, semakin gue yakin lu bukan buat gue. Gue gak mau punya cowok kyak lu lagi. Padahal dulu gue sempet yakin sama lu. Tapi sekarang udah flat -_-. Bisa jadi tuh kalo gue nerima lu lagi gue bakalan lu gituin kayak cewek lu sebelumnya. Emang si gue pernah yakin lu bakalan berubah, tp kyaknya ini udah cukup. cukup tau tentang cowok kayak lu hehe.

Bagi cowok, beribu ribu alasan memang selalu jadi pedang
Kita sebagai cewek mesti hati hati, jgn sampai kita jadi tumbal cowok 
Read more...
separador

Jumat, 12 Juli 2013

Kembali kecewa

Pencerahan buat diri mungkin perlu, curhat ini itu ke orang udah sering banget. gue muak. Capek gak ada perubahan sama sekali. Semua pendapat mereka udah macem macem. Semuanya udah pernah gue coba.
Pada akhirnya gue masih jatuh di tempat yang sama. Gue berotasi di tempat itu, perputarannya gitu gitu aja mulai dari: Baikan- Seneng- Bahagia- Enerjik- Tiba tiba Berubah- Nyakitin- Berubah Total- KECEWA

Ya tuhan, tempat macem apa itu, kalian pasti pada penasarankan. Tempat yang gak pantes buat gue tapi gue paksain biar bisa nyaman. Harusnya gue sadar buat apa gue tetep bertahan di tempat itu. Gue berusaha jadi yang terbaik di tempat itu, banyak cara udah gue lakuin biar bisa selalu nyaman di tempat itu. Tapi ya itu, akhirnya selalu kecewa. Tempat yang sedikit sempit, mungkin itu tempat udah di bagi sama orang lain. Kalian pasti udah bisa nebak kan? Yap, bener. Tempat itu ialah hati dia.

Tapi sekarang gue udah gak mau ribet.
Oke, simple nya:
Terlalu mudah buat dia bikin seneng gue, tapi terlalu sulit buat dia balikan lagi sama gue.
Gue udah bosen kecewa, bosen nangis, bosen sakit. Gue lebih nyaman sendiri. Gue gak takut di bilang single . Gak akan malu sama status jomblo. Justru lebih malu kalo pacaran terus putus, malah dia cepet banget punya pengganti. Daadaaaaaah~
Read more...
separador

Bagaimana dengan Pacar yang Cemburuan Kelewatan?

Kalo gak kamu, ya pacar kamu yang cemburuan. sama-sama gak bisa dewasa atau terlalu sayang dan timbul posesif. Jadi, cuma gara-gara dia cemburuan kamu gak sabar menghadapinya dan menghindar darinya. 

Kesalahan fatal adalah menghindar dari rasa cemburunya. Cemburu bukan hal yang sulit untuk dihadapi dia cuma butuh “penjelasan”. Setiap penjelasan itu cukup untuk menenangkan hatinya. dia cuma butuh itu aja. Cuma kamunya aja terlalu takut kalau dia marah-marah, Kecemburuan dia toh itu demi kamu kok, demi hubungan kamu. Karena dia terlalu sayang dan gak mau kehilangan kamu atau kamu yang gak begitu paham untuk masalah hal kecemburuan dan sikap labilnya dia. Dia cemburu itu bukan karena dia posesif, kamu yang gak begitu paham bagaimana perasaanya dia, pahami hatinya. Kamu menundukan hatinya aja bisa, masa gak bisa nundukin rasa emosinya, egoisnya, cemburunya. intinya kamu sayangkan?

Dia enggak egois, kamu yang egois. Yang belum pernah mau mendengarkan rasa cemburunya dan kamu gak pernah kasih penjelasan untuknya. Atau kamu yang sudah terlalu lelah menghadapi rasa cemburunya dan terus menghindar dan menerima orang baru lalu? Lalu kamu sudah nyaman dengan orang baru tersebut, hingga dia terabaikan sangat terabaikan, digantung olehmu. Ingat 1 hal; bagaimana jika posisi dia ada pada kamu?

Perasaan itu bukan karena kamu yang gak begitu paham maksudnya. Tapi kamu gak begitu menerima maksudnya. Sekarang, mungkin kamu menganggap kecemburuannya adalah hal sepele. Suatu saat mungkin kamu ada di posisi dia, karma itu ada. Dan dari hal sepele itu kamu membiarkannya lalu hal itu menumpuk dalam hatinya dan dia mulai jenuh denganmu. Jika dia sudah mulai jenuh denganmu, itu tandanya hubungan sudah diambang-ambang. cari solusi yang akhirnya bukan kata “putus”. Tidak semua hubungan yang sudah jenuh mencari solusi yang akhirnya putus tetapi bertahan.


Ada tantangan juga jika kita punya pacar yang pencemburu berat, kalo kita sayang pasti kita hadapi, kalo menghindar entah dia mau memperjuangkan hubungan kamu untuk bertahan atau sudah cukup sampai di sini. Punya pacar cemburuan berarti tantangan kita untuk mengajarkan arti sayang yang sesungguhnya, tugas kita untuk menjaga dan memberikan penjelasan secara halus. Bukan dengan emosi semata yang pada akhirnya tak ada penyelesaian. Dia sayang banget sama kamu, jangan menghindar. Kasian dia nunggu penjelasan dari kamu, semisal dalam kondisi. Dia nelponin kamu karena dia ingin meminta penjelasan dari kamu. Ya kamu angkat, bukan menghindar. Yang pasti kamu dan dia sudah saling dewasa untuk menyelesaikan masalah~ 
Read more...
separador

Followers

Flag Counter