Pages

About Me

Chat Box

Jumat, 19 Juli 2013

Menunggu Bayang-Bayang

Hitam. Kelam. Legam. Lebam. Masa lalu bersamamu begitu hitam. Rasanya begitu kelam. Tak terlihat karena legam. Namun begitu terasa hingga membuat lebam.
Kamu seperti bayang-bayang. Terus mengikuti ke mana langkahku pergi. Rasanya ingin pergi, tetapi langkah bayangmu lebih cepat mengikuti.
Kamu sudah jauh berada di depan, akan tetapi bayangnya begitu dekat di belakang. Apa yang bisa aku lakukan? Hanya mengira-ngira, apakah bayangan itu akan memeluk dari belakang, atau berencana menusukku dengan belati dendamnya.
Akhirnya, aku memutuskan untuk diam. Karena semakin aku berlari, semakin lelah aku mencari. Rasanya, sia-sia saja aku melangkah, bayangmu begitu lekat. Terpaksa aku kembali ke masa laluku yang aram, hanya agar bayanganmu yang terus mengganggu akhirnya karam.
Sayangnya, seiring dengan terbitnya mentari di pelupuk hati, bayang itu datang lagi.
separador

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Flag Counter