Aku masih merasakan sesak yang sama.
Aku tahu bahwa pada
akhirnya aku akan sesedih ini,
aku berusaha menghindari air mata
sekuat yang aku bisa.
Tapi, kautahu, aku adalah wanita paling tidak kuat
menahan kesedihan.
Terlalu egois mengatakan dan terlalu takut mengungkapkan.
Mengetahui kenyataan yang mencekam seperti itu,
aku jadi
malas tersenyum dan berbicara banyak tentang perasaanku pada orang
lain.
Aku malah semakin belajar untuk menutup rapat-rapat mulutku pada
setiap perasaan yang minta diledakkan lewat curhat-curhat kecil.
1 komentar:
s a b a r
Posting Komentar